EDUKASI KARAKTERISTIK WARNA DENGAN METODE SCIENCE EKSPERIMENT UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR.
Warna merupakan salah satu pengetahuan yang wajib diketahui oleh anak-anak, oleh karena itu sejak kecil pengenalan terhadap warna telah dilakukan. Metode yang biasa digunakan untuk pembelajaran oleh mitra adalah metode ceramah, diskusi dan menghafal. Adapun pada kegiatan pengabdian kali ini pengenalan warna dilakukan dengan metode science eksperiment. Metode ini dapat diartikan sebagai metode pembelajaran aktif yang menggunakan alat peraga sebagai media belajar. Metode eksperimen dipilih karena menumbuhkan kecenderungan untuk melakukan studi eksplorasi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Metode science eksperiment menjadikan siswa lebih kreatif dan inovatif sehingga membantu mitra dalam menyampaikan materi science. Science eksperiment akan diisi dengan beberapa eksperimen yang mencakup pengenalan warna, sifat warna, karakteristik warna, dan transformasi warna jika dicampur dengan zat lainnya.
Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2024 di Sekolah Dasar Islam Terpadu SDIT IQRA 2 yang berlokasi di Jl. Merawan No. 19 Kelurahan Sawah Lebar, Kota Bengkulu. Adapun yang menjadi peserta adalah siswa siwi kelasn 2 D yang berjumlah 29 orang. Kegiatan pengabdian dimulai dengan kata sambutan dari panitia dengan memperkenalkan peserta pengabdian, menjelaskan mengenai susunan acara dan menyapaikan materi tentang karakteristik warna. Kegiatan selanjutnya yaitu kata pengantar dari kepala sekolah SD IT IQRA 2 yaitu Bpk. Gurniman, S.Pd., M.Pd, beliau menyambut baik kegiatan ini dan berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan secara berkelanjutan.
Kegiatan dimulai dengan membentuk 5 kelompok yang dibagi rata sesuai jumlah siswa yang hadir. Selanjutnya panitia mengenalkan siswa tentang warna primer, warna sekunder dan warna tersier dengan menggunakan color wheel atau roda warna. Warna primer terdiri yaitu merah, biru dan kuning. Warna sekunder yaitu orange atau jingga, hijau dan ungu. Warna tersier yaitu biru-hijau, merah-jingga, merah-ungu, kuning-jingga dan kuning-hijau. Dalam melaksanakan eksperiment ini siswa diminta menirukan langkah-langkah yang sebelumnya telah diparktekkan oleh ketua pengabdian di depan kelas. Dalam mempraktekkan ulang siswa dibimbing oleh tim pengabdian. Selain itu, hadir pula beberapa ustad dan ustazah wali kelas dan guru mata pelajaran Seni Budaya yang ingin ikut melakukan eksperiment.
Eksperimen pertama Walking water atau air berjalan. Eksperimen ini bertujuan agar siswa mengetahui bahwa warna dapat bercampur dan membentuk warna baru. Adapun peralatan yang digunakan adalah gelas plastic ukuran kecil, air, pewarna makanan yang terdiri dari warna merah, biru dan kuning, dan tissue. Eksperimen dimulai dengan mengambil 5 gelas plastic dan menghubungkannya setiap gelas dengan tissue yang sebelumnya telah digulung. Gelas plastic tersebut disusun selang seling kemudian diisi warna primer yang dicampur air. Dari eksperimen diatas siswa mengetahui bahwa warna merah dan kuning jika dicampur akan menjadi warna orange, warna biru bercampur kuning warna hijau dan warna merah dicampur biru akan menjadi warrna ungu.
Eksperimen kedua adalah color changing eksperiment atau percobaan perubahan warna. Eksperimen ini bertujuan agar siswa mengetahui bahwa warna dapat cepat bercampur dengan air tanpa bantuan alat. Adapun peralatan yang digunakan adalah pring, air dan permen beragam warna. Eksperimen dimulai dengan mengambil 1 piring plastik yang kemudian dituangkan air, setelah itu ditaburkan permen warna-warni diatasnya. Hasil eksperimen memperlihatkan lambat laun warna yang melekat pada permen luntur dan membentuk formasi warna-warni seperti pelangi.
Eksperimen ketiga adalah rainbow in the plate atau pelangi di dalam piring. Eksperimen ini bertujuan agar siswa mengetahui bahwa warna dapat bercampur dengan air susu dengan bantuan alat. Adapun peralatan yang digunakan adalah piring, susu, pewarna makanan dan stick ice cream. Eksperimen dimulai dengan mengambil 1 piring plastik yang kemudian dituangkan susu yang telah dilarutkan dengan air, selanjutnya diteteskan beberapa warna dan kemudian diaduk perlahan. Pada awalnya beberapa siswa mengalami kesulitan karena mengaduk dengan cepat sehingga semua warna tercampur menjadi hitam. Setelah mengulangi dan dibimbing secara perlahan siswa berhasil mempraktekkan eksperimen ini.
Eksperimen keempat adalah rainbow rain atau hujan pelangi. Eksperimen ini bertujuan agar siswa mengetahui bahwa warna tidak dapat bercampur dengan minyak sehingga akan membentuk gumpalan-gumpalan warna. Adapun peralatan yang digunakan adalah gelas plastik, minyak, pewarna makanan dan air. Eksperimen dimulai dengan mengambil 1 gelas plastic yang kemudian dituangkan air, minyak yang selanjutnya diteteskan beberapa warna. Warna-warna tersebut akan akan menembus minyak dan membentuk tetesan warna seperti pelangi.
Eksperimen kelima adalah lava lamp atau lava lampu. Eksperimen ini bertujuan agar siswa mengetahui bahwa warna dapat menjadi lava yang menyala. Adapun peralatan yang digunakan adalah gelas plastik, minyak, pewarna makanan, baking soda, dan cuka. Eksperimen dimulai dengan mengambil 1 gelas plastik yang kemudian dituangkan baking soda, minyak, pewarna makanan warna kuning, dan cuka. Reaksi cuka dan baking soda akan membuat gelembung-gelembung layaknya lava sedangkan warna kuning dan minyak membuat lava tersebut menjadi terang dan menyala.
Eksperimen terakhir adalah adalah changing color with purple cabbage. Eksperimen ini bertujuan agar siswa mengetahui bahwa warna dapat berubah tergantung pada bahan pelarutnya. Adapun peralatan yang digunakan adalah gelas plastik, kol ungu, air, air baking soda, dan sprite. Eksperimen dimulai dengan mengambil air kol ungu yang sebelumnya sudah di blender dan diperas kemudian di teteskan pada tiga gelas yang berisi air, air baking soda dan sprite. Gelas yang berisi campuran air dan kol ungu berubah menjadi berwarna ungu tua, serupa dengan warna kol. Gelas yang berisi campuran air baking soda dan kol ungu berubah menjadi berwarna biru. Gelas yang berisi campuran air sprite dan kol ungu berubah menjadi berwarna ungu muda.
Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan di SDIT Iqra 2 berlangsung lancar. Pengenalan metode pembelajaran eksperimen yang kali ini berfokus pada color science eksperiment menjadikan siswa lebih tertarik dalam belajar, melatih focus dan terbukti tetap semangat mengulangi ekperimen ketika salah sampai menjadi benar. Selain itu, terjalin kerja sama antar siswa karena adanya pembagian tugas dalam kegiatan science eksperiment. Hasil eksperimen yang menjadimateri pelajaran karakteristik warna juga dapat dimengerti siswa dengan mudah.
Dari kegiatan pengabdian ini diharapakan menjadi pengalaman baru untuk mitra bahwa eksperiment dapat menjadi salah satu alternatif metode pembelajaran di kelas. Hal ini penting untuk tetap menjaga antusiasme dan pemahaman siswa agar capaian pembelajaran dapat terpenuhi dan kualitas pendidikan lebih meningkat.